Home » , , » Pengenalan - Adat Minangkabau

Pengenalan - Adat Minangkabau

Written By Pentadbir on Saturday, November 16, 2013 | 2:55 AM

Adat Minang terbagi kepada 4 bagian disebut sebagai “Adaik nan ampek” (Adat Yang Empat) seperti dalam imej di bawah ini:



1. Adaik nan sabana adaik (Adat yang sebenar adat)
Ini merupakan adat yang paling utama. Tidak boleh diubah sampai bila kerana ianya merupakan nyawa bagi seluruh masyarakat Minang Kabau. Apabila seseorang Minang tidak melaksanakan adat ini maka dia boleh dikeluarkan/disingkirkan dari masyarakat seperti yang diibaratkan sebagai:

Biar mati anak jangan mati adat

Adat asas bagi seorang Minang ialah wajib beragama Islam dan akan hilang Minangnya kalau keluar dari agama Islam (murtad). Begitu juga dengan kesalahan berkahwin sesuku.
2. Adaik nan diadaikkan (adat yang diadatkan)
Adat ini adalah aturan yang telah disepakati dan diundangkan dalam tatacara Adat Minang Kabau dari zaman dulu. Aturan ini melalui sebuah pengkajian dan penelitian yang amat dalam dan sempurna oleh para nenek moyang orang Minang dizaman dulu,

Contoh paling asas dalam adat ini adalah adalah susur galur dan persukuan. Persukuan wajib memakai kekerabatan “Matrilineal” iaitu mengambil persukuan dari garis ibu dan nasab keturunan dari ayah. “Dunsanak” (persaudaraan dari keluarga ibu) dan “Bako” (persaudaraan dari keluarga ayah).

Memilih dan atau menetapkan Penghulu suku dan Ninik mamak dari garis persaudaraan badunsanak (Suku Ibu) berdasarkan dari Suku Nan Ampek (empat suku asal) atau berdasarkan pecahan suku tersebut. Menetapkan dan memlihara harta pusaka tinggi yang tidak boleh diwariskan kepada siapapun kecuali diambil manfaatnya untuk anak kemenakan, seperti sawah, ladang, hutan, wakaf perkuburan, rumah adat dll. 
Kedua adat di atas disebut “Adaik nan babuhua mati” (Adat yang tersimpul mati) dan inilah disebut “Adat”. Adat yang sudah menjadi sebuah ketetapan dan keputusan (hukum) berdasarkan kajian dan musyawarah yang menjadi kesepakatan bersama antara tokoh Agama, tokoh Adat dan cerdik pandai di tanah Minang. Adat yang tidak boleh diubah-ubah sehingga disebut
“Nan indak lakang dek paneh nan indak lapuak dek hujan, dibubuik indaknyo layua dianjak indaknyo mati” (Yang tidak lekang kena panas dan tidak lapuk kena hujan, dipindah tidak layu dicabut tidak mati).
Kedua adat ini juga hendaklah sama diseluruh daerah sama ada dalam wilayah Adat Minang Kabau atau di perantauan. Adat ini tidak boleh ada perbezaan kerana inilah yang mendasari adat Minang Kabau itu sendiri yang membuatkan ia keistimewaan dan berbeza dari adat-adat lain di dunia.


3. Adaik nan Taradaik (adat yang teradat)
Adat ini adalah ragam budaya di beberapa daerah di Minang Kabau yang telah teradat dari zaman dahulu. Adat ini juga disebut dalam istilah “Adaik salingka nagari” (adat selingkar daerah/negeri) dan mungkin tidak sama di antara daerah.
Adat ini mengatur tatacara kehidupan bermasyarakat dalam sesuatu negeri untuk disesuaikan dengan keadaan daerah itu sendiri, namun tetap harus mengacu kepada ajaran agama Islam. Adat ini merupakan kesepakatan bersama antara Penghulu Ninik mamak, Alim ulama, cerdik pandai, Bundo Kanduang dan pemuda dalam sesuatu negeri.
4. Adaik Istiadaik (Adat istiadat)
Adat ini merupakan ragam adat dalam pelaksanaan silaturrahim, berkomunikasi, berintegrasi, bersosialisasi dalam masyarakat suatu negeri di Minang Kabau seperti acara pinang meminang, pesta perkawinan dll. Adat inipun tidak sama dalam wilayah Minang Kabau dan di setiap daerah namun masih tetap harus mengacu kepada ajaran Agama Islam.
Kedua adat yang terakhir ini disebut “Adaik nan babuhua sintak” (adat yang tidak diikat mati) dan inilah yang namakan ”Istiadat”. Kerana ia tidak diikat mati maka ia boleh diubah bila-bila saja diperlukan melalui kesepakatan Penghulu, Ninik mamak, Alim Ulama, Cerdik pandai, Bundo kanduang dan pemuda yang disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga disebut dalam pepatah adat “maso batuka musim baganti, sakali aie gadang sakali tapian baranjak” (Masa bertukar musim berganti. Sekali air besar sekali tepian berubah)
Masaklah padi rang Singkarak
Masaknyo batangkai-tangkai
Dibaok urang ka Malalo
Kabek sabalik buhua sintak
Jaranglah urang kamaungkai
Tibo nan punyo rarak sajo

Artikel Asal Katik Basa Batuah

Daftar emel anda di "Masuok an emel kek siko laa"
untuk mendapatkan entri terbaru dari blog ini!
Share this article :

+ comments + 1 comments

September 13, 2017 at 11:20 AM

Sangat bagus....

Post a Comment

Nak komen tu komen gak tapi agak agaklah sikiek yo. hehehe

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Ex-SMDKP Boys n Girls - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger