Sejarah Kerajaan Air Pura bermula dari tahun 800Masehi bermula dari tiga kampung:
- Teluk Air Pura
- Muara Campo
- Air Puding
Nama Kerajaan Air Pura diberikan oleh Sri Sultan Zattullah kerana berdasarkan pusaka kerajaan berupa batu-batu mustika yang terdapat di dalam Pura (kantong dalam air yang jernih). Terletak di muara sungai dengan di kelilingi Gunung Kerinci, Gunung Patah Sembilan dan deretan Bukit Barisan.
Pemerintahan ketika itu berdasarkan "Mati dibangun, luko dipapek" yang bererti "hutang nyawa dibayar nyawa, hutang harta dibayar harta dan tangan yang mencincang bahu yang memikul".
Semasa pemerintahan Sri Sultan Zattullah di Indrapura, datang tiga orang anakanda Sri Sultan Hidayatullah:
- Maha Raja Alif
- Maha Raja Depang
- Sri Maha Raja Diraja
-
- Putri Djamilan.
Selanjutnya di http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Raja_Inderapura |
Sultan Zatullah berkawin dengan Putri Gandolayu mempunyai dua orang anak yaitu :
- Sri Sultan Muhammadsyah
- Sri Sultan Firmansyah.
Pada Tahun 1350 terjadi hura hura di kerajaan Minangkabau yaitu kerajaan diserang oleh Raja Tiang Bungkuk, Raja Negeri Tamiai. Maka mengungsilah para pembesar kerajaan Minangkabau ke negeri asalnya di Air Pura. Mereka adalah Bundo Kandung, Dang Tuanku dan isterinya Putri Bungsu (Puteri Kemalasari), Cindur Mato beserta Balanan IV Balai. Pada waktu itu yang menjadi raja di Air Pura ialah Sri Sultan Baridinsyah. Sultan menitahkan para pengungsi dari Minangkabau ditempatkan :
- Bundo Kandung di istana Lunang Sira kemudian beliau menukar nama menjadi Mande Rubiah. Beliau bermakam di sini. Harta benda Kerajaan Minangkabau juga ditempatkan di Istana ini.
- Dang Tuanku dan Putri Bungsu ditempatkan di istana kerajaan Air Pura, Dang Tuanku pernah memerintah di Air Pura selama 3 tahun ( 1520-1524 ) sebagai pengganti Raja Baridinsyah yang telah mangkat, kerana penggantinya adik beliau Sultan Usmansyah sedang pergi ke Tanah Taroja untuk menghantar isteri beliau. Dang Tuanku dan Putri Bungsu bermakam di Gunung Selasih Batang Kapas.
- Cindur Mato ditempatkan di istana Gandolayu di Air Pura.
- Datuk Makhudum dan Indomo ditempatkan di Tapan
- Tuanku Sumpur Kudus beristeri dan menetap di Air Pura.
- Rajo Seruaso kawin dan menetap di Air Pura dan anak beliau kemudian menjadi Raja di Muko-Muko.
Cap Mohor Kerajaan Indrapoera |
- Utara - Sekilang air bangis (berbatasan dengan Kerajaan Batang Toru)
- Selatan - Muara ketahun (berbatasan dengan Kerajaan Air Hitam Bengkulu)
- Barat - Lautan Lepas (Samudera Indonesia)
- Timur - Gunung bepuncak (Gunung Kerinci) Durian Takuk Rajo, Nibuong Balantak, Mudik Salingkaran dan Tanjung Samaladu
sumber http://kerajaanairpura.blogspot.com/2014/01/kissah-dan-sejarah-kerajaan-air-pura.html
Post a Comment
Nak komen tu komen gak tapi agak agaklah sikiek yo. hehehe